Sekitar tahun 1970 ada seseorang yang berdagang keliling dari Desa Joketro yang bernama Mbah Kabul. Setiap hari beliau lewat Melewati Desa Sundul, dan sering berhenti di Perempatan Desa Sundul I . Karena setiap hari orang yang belanja di perempatan Sundul I semakin banyak , maka beliau memutuskan untuk berdagang menetap di Perempatan Desa Sundul. Lama kelamaan orang yang berbelanja semakin banyak dan Mbah Kabul tidak bisa sendirian memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar sundul. Maka Mbah Sundul mengajak anak menantunya untuk merjualan di Desa Sundul. Semakin berkembangnya masyarakat desa sundul dan sekitarnya semakin berkembang pula perdagangan yang ada. Maka semakin banyak pula orang yang berdagang di perempatan Desa Sundul tersebut. Jadilah sebuah pasar yang di namakan Pasar Sundul yang lebih dikenal orang dengan nama Pasar Krempyeng, karena pasar Sundul buka cuma pada pagi hari.
Inilah sejarah asal usul Pasar Sundul ( Pasar Krempyeng ). Walaupun hanya buka pada pagi hari, Pasar Sundul mampu membuat perekonomian masyarakat Desa Sundul lebih meningkat lagi. Para pembelipun tidak terbatas dari masyarakat sundul saja. Tetapi banyak juga pembeli yang datang dari desa lain seperti Desa Krajan, Desa Banjar Panjang yang masuk Kecamatan Kawedanan dan Desa Krowe yang masuk wilayah Kecamatan Lembeyan..
Pasar Sundul sendiri pernah tiga kali berpindah tenpat.
Pertama : di Perempatan Sundul
Tempat asal mula mbah Kabul berjualan
Kedua : Di belakang masjid Baiturrahman Desa Sundul.
Karena semakin banyak orang yang berdagang kama dicarikanlah tempat yang lebih luas yaitu di belakang Masjid Baiturrahman.
Ketiga : Di tanah Bengkok selatan Perempatan Sundul I
Kakena ada program pemerintah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat maka dimangunkannya Pasar yang permanen dan semi permanen untuk lebih meningkatkan perekonomian dan menambah pemasukan kas Desa.
Pasar Sundul sendiri pernah tiga kali berpindah tenpat.
Pertama : di Perempatan Sundul
Tempat asal mula mbah Kabul berjualan
Kedua : Di belakang masjid Baiturrahman Desa Sundul.
Karena semakin banyak orang yang berdagang kama dicarikanlah tempat yang lebih luas yaitu di belakang Masjid Baiturrahman.
Ketiga : Di tanah Bengkok selatan Perempatan Sundul I
Kakena ada program pemerintah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat maka dimangunkannya Pasar yang permanen dan semi permanen untuk lebih meningkatkan perekonomian dan menambah pemasukan kas Desa.
semoga pasar Sundul kian sukses dan bisa menaikkan perekonomian masyarakat sekitar.. ^_^
BalasHapuswaaah...
BalasHapusunik ya sejarahnya...
pengen ke sana, dan merasakan suasana pasar sundul :D
wah nm blog sobat di bikin nm pasar ya sob..? sukses dech..hahahayyyy
BalasHapus